Selasa, 08 Mei 2012

SEJARAH SIDABUKKE DAN HUBUNGANNYA DENGAN PARNA

Saya membuat grup & tulisan ini, berawal dari adanya Group Dabukke cs yang saya kira tujuannya untuk mempersatukan Sidabukke yang kemudian baru-baru ini berganti nama menjadi “Saragi Dabukke”. Hal ini jelas mengakibatkan kontroversi dan bukan tidak mungkin akan menyebabkan perpecahan didalam keluarga Sidabukke. Beberapa waktu yang lalu saya sempat bersitegang dengan beberapa ito saya di group itu, dimana mereka bersikeras mengatakan Dabukke adalah Saragi.

Mungkin bagi beberapa orang marga Sidabukke, ini bukan hal yang penting dibahas. Tapi bagi saya sendiri meskipun saya “boru” hal ini perlu diluruskan dengan tujuan baik supaya Sidabukke tetap Satu.

Saya akan menuliskan sekilas sejarah Sidabukke yang saya ketahui dari turiturian (cerita) yang disampaikan oleh Oppung (nenek moyang) dan orangtua saya. Bukan niat untuk mengajari karena seperti yang saya katakan tadi tujuan saya baik dan saya hanyalah boru serta tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada ito/bapak (hulahula) saya tulisan ini boleh ditambahkan,diberi saran, kritik oleh saudara sekalian demi kebaikan bersama & juga agar tidak ada kesalahpahaman diantara keluarga Sidabukke.

Kisah ini terjadi di Huta Sibatubatu Pulau Samosir. Berawal dari Raja Sinalin yang menikah dengan boru Napitu. Mereka berumah di balian (sopo-sopo). Karena terlalu rajin mangula (bertani) maka waktu dan perhatian Op.Raja Sinalin untuk “paradaton” atau “pesta adat” jadi berkurang dan bahkan Op.Raja Sinalin hampir tidak pernah lagi mengikuti paradaton tersebut. Pada zaman itu orangtuanya Op.Raja Sinalin sering mengadakan pesta gondang untuk menghormati nenek moyangnya di rumah Salaon yang mereka anggap rumah sakti. Sampai akhirnya pada suatu saat ketika akan diadakan gondang di rumah Salaon,sebagian besar dari angginya Raja Sinalin mengatakan “Boha do hita laho margondang? Hahatta (abang) siakkangan pe dang di son”. Akhirnya adik-adiknya pun menjemput Raja Sinalin. Tetapi Raja Sinalin tetap tidak mau pulang mengahadiri ulaon (acara) tersebut. Berganti-gantian angginya (adek2nya) menjemput Raja Sinalin tetap menolak dan menjawab “Hamu ma margondang isi, bukke hu on do naporlu di au” (bukke = tanah dengan potongan besar) sambil terus mencangkuli tanah memecah-mecah bukke itu.

Mendengar hal itu orangtua dari Raja Sinalin mengatakan “Dang anakku be i, Sidabukke nama i ala dabu hu bukke nai nama ibana, bukke nai nama naporlu di ibana”. Dan akhirnya Raja Sinalin menjadi Marga Sidabukke.

Raja Sinalin & istrinya tetap tinggal dan “mangula” di balian. Dan mereka memiliki 3 orang anak.

ANAK I bernama Op.Dukkittalun => Keturunannya Oppung inilah siakkangan yang tinggal di Sibatubatu dan Sidabukke-Sidabukke yang merantau yang berasal dari Sibatubatu.


ANAK II bernama OP.Guru Marsait Lipan => Oppung ini memiliki kesaktian dan suka berjudi (parjuji monang ala mardongan hadatuaon). Oppung ini merantau ke Silalahi yang awalnya untuk bertanding judi dan akhirnya tinggal di Silalahi. Untuk mendapat pengakuan dan harajaon (hak warisan & tanah) Op.Guru Marsait Lipan ini diminta raja Silalahi untuk mangalap (menikahi) boru mereka yaitu boru Silalahi. Tetapi karena Oppung ini memiliki kesaktian & kesaktiannya itu memiliki pantangan untuk menikah (tidak boleh menikah). Maka Op.Guru Marsait Lipan mengangkat anak dari angginya sendiri Op.Niunggul, anaknya bernama Op.Ombing untuk dinikahkan dengan boru Silalahi. Pada saat itu tidak ada parna di Silalahi, yang ada marga Silalahi sabungan & Situkkir. Oleh karena itu orang Silalahi menganggap Sidabukke adalah Parna. Keturunannya Op.Ombing inilah yang sampai saat ini sering mengaku parna. Yaitu sidabukke yang berasal dari Silalahi sekitarnya termasuk Sidikalang. Dan tona (pesan) dari Op.Guru Marsait Lipan sebelum meninggal “ Naso jadi pinomparni Raja Sidabukke parjuji, molo marjuji ikkon susa ngoluna”. (ingot hamu i :))

ANAK III bernama Op.Niunggul=> Keturunannya oppung inilah yang diangkat anak oleh Op.Guru Marsait Lipan yang bernama Op.Ombing. Oppung ini memiliki 5 anak (Amani Unggul,Op.Sinitta, Op.Pasu, Op.Bangun, Op.Ombing) yang keturunannya merantau ke daerah Simalungun sekitarnya seperti Tigaras, Siamantin, Bangun Bolak, Sidamanik, Sibuntuon, Paneitonga, Sirube-rube, Tanah Jawa,dll. Dan saya pun keturunan dari Op.Niunggul.

Catatan:
Jika ada Sidabukke yang mengaku parna kemungkinan besar akan berakibat buruk. Bisa terjadi pernikahan sedarah lagi, krn yang marito bisa jadi marpariban (marga Sidabukke tubuni boru saragi hu boru sidabukke namangakku saragi).
Orang yang menyatakan dan mempublikasikan Sidabukke adalah saragi maka berarti berusaha menghapus keturunan-keturunan Sidabukke yang dilahirkan oleh boru Parna termasuk Oppung-Oppung kita Op.Dukkittalun,Op Guru Marsait Lipan, Op.Niunggul, karena merekapun dilahirkan oleh boru Parna yaitu bori Napitu. Dari awal Sidabukke sudah martulang/marhulahula ke marga Napitu, bagaimana mungkin kita bilang lagi kita marga Saragi?? Sidabukke-Sidabukke yang “mangalap” (menikah dengan) boru Parna pun hidupnya diberkati Tuhan buktinya maranak marboru (berketurunan). Maka tidak ada alasan untuk mengatakan Sidabukke adalah Parna.

Yang saya tahu dan pernah lihat selama ini di Samosir jika ada pesta marga Sidabukke maka yang menerima jambar dongantubu adalah Sidabukke Dukkittalun atau Sidabukke Niunggul. Tidak pernah Sidabukke dijouhon (dipanggil) menerima jambar dongantubu di pesta atau ulaon marga Saragi apapun atau marga manapun. Itulah tandanya marga lainpun (marga Parna) tidak pernah menggap Sidabukke sebagai Dongan tubunya.
Saya sendiri merasa sangat miris dengan perbedaan yang ada diantara marga Sidabukke ini. Dimana boleh dibilang sudah jumlahnya sedikit, tetapi tidak bersatu. Olehkarena itu perlu ada kepedulian bagi kita keturunan-keturunan Sidabukke demi kebaikan Keluarga Besar Sidabukke boru, bere & ibebere di waktu mendatang. Perbedaan yang sudah terjadi inipun ( ada Sidabukke yang mengaku Saragi) bisa jadi karena oppung-oppung kita yang terdahulu “cuek” tidak berusaha meluruskan & menceritakan sejarah kepada keturunannya.

Marilah kita saling membangun, mendukung & peduli. Jangan malu mengakui jatidiri. Sidabukke adalah Sidabukke CUKUP. Bukan bagian dari manapun.
Marsiamin-aminan ma hita songon lampak ni gaol, marsitukkol-tukkolan songon suhat di robean.
Terima kasih…
Tuhan Yesus Memberkati Keluaga Besar Sidabukke………

Sumber : Group Facebook Sidabukke Satu
https://www.facebook.com/groups/199144206803322

54 komentar:

  1. tapi kn sidabukke memeng basuk ke saragih





    seperti sinulaki sama silalahi

    BalasHapus
  2. Asal muda Dabukke berasal dari marga Napitu dan Kawin bersama dengan boru sidabutar,sehingga penetua2 adat mengusirnya dari huta sehingga dia mengasingkan diri diluar huta atau diluar kampung.Yang jelas telah melanggar peraturan atau adat istiadat kemudian melahirkan tiga anak,yang pertama Dukki Ni Talun ,yang kedua Guru Marsailipan,yang ketiga Oppu Ni unggul.Keiga anak tersebut hasil perkawinan antara saragi Napitu dan saragi Sidabutar,Apakah keturunanya Parna atau masuk Saragi??? Jelas tidak karena Parna tidak pernah Marsiolian

    Sekian Dari Komentar Dari Keluarga dabukke dirantauprapat

    NB:AGAR SEMUA ORANG DAPAT MEMAHAMI ASAL-USUL DABUKKE ITU


    Kalau keluarga Dabukke membuat tugu Tugu apa yang dibuat saragi atau dabukke????..

    Kalau TUGU saragih kita buat hilanglah dabukke

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi Raja sinalin itu sebenarnya marga apa???

      Hapus
    2. Kalau belum benar benar paham, jangan dikomentari
      Sekedar saran😁

      Hapus
    3. AHA do marga ni Amang ni Sidabukke i ? ia tung songoni pe ceritana marga ni among na ido margana, goarna do Sidabukke, alai molo margana marga ni among na i do

      Hapus
    4. Judulna Tamba Tua..
      Terus alur ceritanya kurang jelas silsilah dari atas .. coba pencerahan nya Ompu Raja Sinalin itu Anak dari siapa..??

      Hapus
  3. owh jadi begini ya critanya, saya baru tau juga, mksh.

    BalasHapus
  4. oh gitu ceritanya.... berarti sidabukke bukan masuk PARNA

    BalasHapus
  5. Selain itu, kelompok Parna juga pernah mengeluarkan marga yang tidak lagi memenuhi ketentuan sebagaimana dinasihatkan oleh Nai Ambaton, misalnya Haromunthe.

    Haromunthe, jika dirunut sesuai literatur dan kesaksian dari pemilik marga ini, adalah keturunan dari Munte. Sejak dikeluarkan dari kelompok ini, maka orang Batak yang bermarga Haromunthe tetap melaksanakan adat-istiadat Batak dan karenanya tetap menjadi bagian dari masyarakat Batak dalam lingkup yang lebih luas. Keterangan tentang marga ini bisa ditelusuri di haromunthe.com

    Nasib sejenis juga dialami oleh marga Sidabungke [lazim dilafalkan Sidabukke atau Dabukke.

    BalasHapus
  6. sattabi dipunguanta..
    mauliate ma hudok dihamu ala tamba parbinotoan manjaha postingan on. horas!

    BalasHapus
  7. Marga Sidabukke memang keturunan Nai Ambaton namun bukan masuk Parsadaan Naiambaton (PARNA).Mauliate.

    BalasHapus
  8. Marga Sidabukke memang keturunan Nai Ambaton namun bukan masuk Parsadaan Naiambaton (PARNA).Mauliate.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana bisa keturunan naiambaton tapi bukan Parna?

      Hapus
    2. Gimana sih, keturunan naiambaton, tapi bukan Parna,

      Hapus
    3. Saya jg bingung, keturunan Parna tapi bukan Parna?

      Hapus
  9. jelaskan sidabukke adalah cukup sidabukke

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Dabukke lahir dr saragi napitu dan saragi sidabutar .jadi klo ada antara sesama marga parna marsibuaton hilang lah status parna nya..karna sampai kapanpun marga parna tidak bisa marsibuatan..itu yg q dgar dr cerita oppung q boru dabukke aku marga saragi siallagan.
    Horas ma dihita sude
    Togu urat ni bulu
    Toguan urat ni padang
    Togu nidok ni uhum
    Toguan nidok ni padan

    Ematutu...
    Denggan hita

    BalasHapus
  12. Satu lagi kawan ini menurut saya bahwa itu smuq sudah suratan takdir yg mmang sngaja diminta oppung kita kpd Tuhan untuk sbg cntoh d masa depan itulah konsekwensi jika sesama parna menikah..jdi inti nya semua itu hanya untuk kebaikan kita smua ..
    Mudah2a spendapat sama kwan2 ,agar tidak ada perpecahan.amin
    Mauliate..

    BalasHapus
  13. Semua Komentar diatas menurut aku Salah
    Yang Benar Sidabukke Anak dari Saragi Tua bukan yang lain
    Ia benar Mangalap Boru Parna Itu Jaman Dulu Boru Sidabutar Bukan Boru Saragi Sidabutar Jadi siapa yang bilang Sidabukke Bukan Parna adalah Membunuh Salah Satu Keturunan Saragi Tua
    Anak Saragi Tua 2
    Oppu Tuan Binur Paling Tua
    Oppu Tuan Saragi nmor 2
    Anak Oppu Tuan Saragi 2 salah Satunya Sidabukke

    BalasHapus
  14. Bila masih ada yang bingung Marga/Boru Dabukke katanya masuk Parna atau Saragi mending hadiri pesta peresmian Tugu Dabukke tgl 30 juni 2017 di Sibatu-batu Samosir.. Di situ akan di jelaskan asal mula marga kita Dabukke..

    BalasHapus
  15. sattabi damang dohot dainang nang sude dongan tubukku termasuk si dabukke amang molo ta paihut ihut diakka silsilah ni parna mulai sian raja batak tungmacai torang disi dituriturihon sejarah ni pomparan ni omputta siRajaParna alai molo nibereng ceritani diakka dongan tungmacai asingdo hatorangan nadi pasahat muna on namandok si dabukke dang parna siandiama nuaeng di botoh hamuna on hape molo hita runut mulai sian ginjang ima keturunan si raja naiambaton sinomor toluma sasittong sian keturunan saragih tua ima si dabukke unang hamu maila ala naung marsibuatan molo tungpe salah nasalahima ta salaon dang sude nasalah molo sahalakdo keluar laos sudema kaluar jadi attong tapaturema attong unang laos gabe itaihutton attong molo adaong namandok si dabukke dang parna ima nidok lilu manang maila maulite

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju, yg salah jangan diteruskan dan harus di perbaki
      yg sudah terlanjur,mohon supaya
      keturunannya di ingatkan supaya
      jangam mengikutinya trims

      Hapus
    2. Setuju
      Molo na sala i Unang ma ta tiru
      Jala ya Torus hon ma na denggan

      Hapus
    3. Setuju.
      Salah diperbaiki, dan jangan diulangi.

      Walaupun orang tua mengatakan anaknya bukan anaknya lagi, darah yg mengalir di badan anak tsb tetap darah orang tuanya.

      Hapus
  16. Napitu dan Sidabutar adalah keturunan Tamba Tua, jadi tidak tepat jika disebut Saragi Napitu atau Saragi Sidabutar.
    Kalaupun ada yang mengaku Saragi Napitu atau Saragi Sidabutar itu adalah pada masa penjajahan, dimana di Simalungun dipimpin oleh 4 Raja, yaitu Raja Purba, Raja Damanik, Raja Sinaga, dan Raja Saragih. Semua yang merantau ke Simalungun harus masuk ke salah satu marga dari ke 4 Raja tersebut, jika tidak maka dianggap sebagai tobatoba atau hatoban (budak)

    BalasHapus
  17. Molo hurang taatusi tasukkun ma hunalobi mangattusi amang inang repot do molo tabaen be paddapatta Gabe salah be do annon

    BalasHapus
  18. Molo hurang taatusi tasukkun ma hunalobi mangattusi amang inang repot do molo tabaen be paddapatta Gabe salah be do annon

    BalasHapus
  19. Dabukke berasal dari Parna dan tetap jadi parna. Memang dahulu kala sidabukke pernah mambuat itonya (Boru Parna), akan tetapi kami pinoppar dari dabukke sadar bahwa yg salah itu jangan di teruskan. Kami minta maaf kepada seluruh Parna yg ada di bumi ini karena kesalahan yg dulu. Tapi kami sadar dan tak akan mengulangi lagi mambuat Boru Parna. Inilah kami Saragi dabukke yang benar-benar masih dan harus tetap Parna.
    Jangan halangi kami untuk bertobat.
    Jangan halangi kami untuk sadar akan kebenaran.
    Jangan bilang dabukke bukan Parna.
    Jangan ajak kami keluar dari Parna.
    Karena sekali Parna tetaplah parna itulah prinsip kami Saragi Dabukke yg merupakan ajaran oppung kami.
    Mauliate.

    BalasHapus
  20. Marsada rohama sudena hamuna among nami tetap parna.yg lalu lalulah,tetapmahita hot di poparan naiambaton.

    BalasHapus
  21. kalo saragih Garingging nikah ke Sidabukke bisa?

    BalasHapus
  22. kalo saragih Garingging nikah ke Sidabukke bisa?

    BalasHapus
  23. Tidak bisa. Saragi. Tetap saragi. Parna Tetap parna. .. . Sekali lg. Klo ada ini terjadi . Jgn dikasi ampun lg. Jadilah dia. Gk puy marga. Atw jawa. . Sekarag . Kita maklumi. . Aj.mauliate

    BalasHapus
  24. Kami juga punya saudara bermarga Sidabutar (Silalahi Sidabutar). Tapi karena keturunan Butar Raja merantai dan mendapati marga Saragih Sidabutar, mereka yang merantau mengalah dengan memakai marga Sinabutar. Terlepas dari itu masih banyak saudara kami yang memakai marga Sidabutar.

    BalasHapus
  25. Judul nya pomparan raja tamba tua, tapi yang di bahas sidabukke, mohon pencerahan nya,πŸ™

    BalasHapus
  26. Terkadang kita batak ini mempermudah marganya. Ada yg sudah Parna dan tidak mengaku Parna, yg Parna yg keberatan, sedang yg tidak mengaku Parna tidak keberatan. Biarlah itu menjadi bahagian dari sejarah yg harus berjalan dan diteruskan. Yang perlu suku Batak pikirkan adalah, BEGITU MUDAHNYA MEMBERIKAN MARGA kepada orang lain yg bukan keturunan batak hanya karena popularitas, dan tidak ada yg keberatan. Seperti contoh, ada seorang Melayubdiangkatbdan diresmikan menjadi Marga Nababan, apakah marga lain keberatan? Tidak bukan? Karena marga Nababan sendiri tidak keberatan. Oleh karena itu dlm setiap menilai permasalahan, mari melihat dari yg memikiki marga itu sendiri. Jika ada Sidabukke mengaku Parna, silahkan, yg penting Sidabukke yg merasa Parna itu nyaman. Dan jika ada Sidabukke gak ngaku Parna, ya silahkan juga, yg penting Sidabukke yg gak ngaku Parna itu merasa nyaman.
    Kalau bicara tentang marsibuatan, sudah banyak marga yg marsibuatan. Tapi kalau bicara TONA NI OMPUI UNANG MARSIOLIAN, yg ternyata yg dilarang marsiolian oleh Ompung itu toh keturunannya diberkati dan ber anak bercucu. Mari belajar menghargai perbedaan, apalagi sesama marga batak. Yang perlu dipikirkan adalah, BEGITU MUDAHNYA MEMBATAKKAN SUKU LAIN DENGAN MEMBERI MARGA, KARENA MARGA TIDAK ASAL DIBERI. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju...
      Biarlah yg mengaku Parna tetap Parna.
      Yang tidak mengaku Parna, silahkan.

      Hapus
  27. Salam Sidabukke
    Mohon ijin
    Raja Sinalin Sidabukke adalah nama yang diberikan kepadanya oleh orang tuanya Napitu. Mungkin nama ini diberikan karena kesalahan atau kenakalannya (Sinalin = Menyalin Saudarinya; Sidabukke = Mangula atau bekerja, memecah bukki tanah menjadi halus agar dapat ditanami).
    Dari hasil perkawinan Raja Sinalin tersebut, memperoleh 3 (tiga) orang anak yang berpesan boleh menikahi boru parna. Hingga saat ini pomparan Raja Sinalan sudah mencapai keturunan ke-10 (sepuluh). Pada keturunan ke-9 (Sembilan) (maaf) marga Sidabukke beristrikan (menikah) dengan boru parna kurang lebih 70%, dan boru Sidabukke menikah dengan marga parna kurang lebih 50%, yang mana kita ketahui bahwa padan ni parna: “dang jadi marsiolian (tidak boleh kawin antar pinoppar ni parna”. Saya sependapat dengan ito boru Sidabukke pada blog ini dan selalu komit dengan orang tua/Op. Raja Sinalin Sidabukke bahwa kesalahan-kesalahannya dulu akan Saya pertanggung jawabkan selaku anak, cucu dan cicit yang hormat kepada orang tua. JADI SIDABUKKE TETAP SIDABUKKE !!!
    Perlu saya tambahkan:
    - Tanggal 30 Juni 2013, Pomparan Raja Sidabukke mengadakan rapat besar di Hotel Sapadia Pematang Siantar yang dihadiri 60 (enam puluh) orang Tokoh Sidabukke dari berbagai daerah/wilayah yang beragendakan membentuk PUNGUAN RAJA SIDABUKKE SE-INDONESIA/DUNIA dengan program:
    1. Membuat Tugu Raja Sidabukke, 15 Agustus 2014 peletakan batu pertama Tugu di Sibatu-batu Desa Marlumba Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir yang dihadiri marga Sidabukke dari beberapa daerah/wilayah termasuk daerah Silalahi dan sekitarnya, yang sebelumnya diadakan rapat tentang nama Tugu dimaksud sebab berbagai orang menyebut:
    Dabungke, Dabukke, Sidabungke dan Sidabukke, sehingga disepakati adalah SIDABUKKE ( S.I.D.A.B.U.K.K.E.), dimohon agar kita seirama dalam penyebutan maupun penulisan.
    30 Juni 2017, Peresmian Tugu Raja Sidabukke oleh Bupati Samosir beserta jajarannya, Anggota DPRD Samosir, dan dihadiri oleh Marga Sidabukke/boru/bere/ibebere, dan juga Raja Bius Sibatu-batu Samosir (RUMAHORBO, NAPITU, SIALLAGAN, DAN SIDABUKKE) yang menyatakan bahwa SIDABUKKE TIDAK LAGI MASUK PARNA, beserta pemuka adat lainnya.
    2. Terbentuknya Yayasan Raja Sidabukke yang beralamat di Jl. Justin Sihombing Pematangsiantar yang bergerak di bidang Pendidikan.
    3. 29 Februari 2019 rapat tarombo/silsilah Raja Sidabukke yang dihadiri ketiga Pomparan anak Raja Sinalin yaitu Op. Dukittalun, Op. Guru Marsaitlipan dan Op. Ni Unggul. Hingga saat ini tarombo tersebut masih dalam proses penulisan dan mohon agar kita memberi masukan dalam penyempurnaannya.
    Demikian komentar saya dan dimohonkan disikapi dengan baik.
    Diharapkan bagi kita Marga Sidabukke/boru/bere/ibebere maupun marga lainnya yang ingin berpendapat mengenai Marga Sidabukke dapat didiskusikan di Kantor Sekretariat Raja Sidabukke. MARI JALIN PERSATUAN DAN KESATUAN SIDABUKKE.

    BalasHapus
  28. Kalau masalah marga sidabukke , hukum opputta do namambaen hu Nasida,jadi ngga usah lagi ,di luruskan,,kalau kita meluruskan sekarang ini, berarti kita melanggar janji yang dulu , berdasarkan amanah itulah yg kita ikuti sampai saat ini,, yg ke 2 apa bila ada sekarang ini marga Parna yg saling marsiolian tetap di keluarkan dari Parna ,makanya jangan ada lagi mengikuti yg sudah lalu,,karna hukum Parna masih kuat sampai saat ini,

    BalasHapus
  29. Parna do Hami salelengna, Alana mudarhu Parna, ditonahon tu au Parna sisada anak sisada Boru nasojadi marsiolian. Molo naung salah oppui najolo dang diihuthon Hami i. Mari saling menghargai! Bagi yg tetap mengaku keluar dari Parna, ya silahkan. Bagi kami yg tetap mengaku Parna tetaplah Parna. Berbeda itu indah. Marsiboan tuturnya molo juppa Hami tu hamu naung marhula2 Boru tu Parna! ��������

    BalasHapus
  30. Parna do Hami salelengna, Alana mudarhu Parna, ditonahon tu au Parna sisada anak sisada Boru nasojadi marsiolian. Molo naung salah oppui najolo dang diihuthon Hami i. Mari saling menghargai! Bagi yg tetap mengaku keluar dari Parna, ya silahkan. Bagi kami yg tetap mengaku Parna tetaplah Parna. Berbeda itu indah. Marsiboan tuturnya molo juppa Hami tu hamu naung marhula2 Boru tu Parna! πŸ™πŸ™πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  31. awal bulan 12 ini tahun 2021 klo gk salah tgl 2.mangoli marga sinaga tu boru sidabukke pesta diduri disebanga katanya sidabukke bukan parna

    BalasHapus
  32. Horas...saya tubuni boru bukke,sepanjang sepengetahuan saya dari ibu yg melahirkan sy semasa hidup-nya,tdk pernah beliau mengatakan bahwa SIDABUKKE masuk ke punguan "PARNA" πŸ™
    Bahkan dengan gamblan ia mengatakan,"marga sasada do hanami" menurutnya.
    Jadi dari sekian banyak komentar yg sy baca, ada yg mempersoalkan bahwa menurut yg bersangkutan,
    Menyatakan, "marga harus mengikut nama ayah/bapak,
    Sepengetahuan sy,lazim nya marga batak tdk semestinya mengikut nama org tua pada awal nya.
    Marga itu adalah gelar, bukan nama !
    Contoh : jika oppu naiambaton adalah sebuah marga, lantas siapa pula nama org tua dari oppu naiambaton???

    BalasHapus
  33. H o r a s s s . . .
    Oppung,Tulang,Inang,
    Hula-Hula,Iban...dohot tu sude di punguanon.

    Sattabi jumolo,iya aggo au na sekedar sharing on.

    Ikut pautan ini untuk menyertai grup WhatsApp kami...
    https://chat.whatsapp.com/FbtUTwlUEXFLjZw54xc9oS

    πŸ™πŸ™

    Mauliate...

    BalasHapus